VOCALIST

Wednesday, April 18, 2012

HUJAN DEMOKRASI

Tanah kering sabar mengontang
Rumput dan lalang lesu
Pokok, buahnya hilang seri
Hasil bumi menyembunyi
Makan, minum undang serba
Mandi seolah lupa basahnya
Minum tidak didesak dahaga
Bumi dihurung lelah, letih, sesak dan mendesak

(Episod setelah hujan)

Seperti menyahut doa manusia
Ahh.. Sentuhan titis nikmatNya
Sangat 'magik', begitu 'fantastik'
Disusul pelangi dengan atur indahnya
Tanah dan daun menyegar rata
Cendawan membesar tanpa dipaksa
Ciak dan unggas bersiol
berirama pesta
Pak tua kembali menyambung singgah nafasnya
"Baru sekarang terasa segarnya"
Menenangkan kembali api unggun

Pakndak : **Bereaksi sempena kedatangan Pak Samad ke Bukit Gantang.

No comments:

Post a Comment