Meskipun Allah SWT telah mengambil kesaksian kepada manusia tentang rububiyah-Nya saat mereka masih berada di alam ruh dan mengatakan “balaa syahidnaa” (Ya kami menyaksikan), namun dalam realitas kehidupan masih kita ketemukan kelompok manusia yang selalu mengingkari Allah SWT. Pada akhirnya mereka senantiasa mengingkari kebenaran yang telah dibawa para Nabi dan Rasul-Nya. Setiap risalah yang diserukan oleh para Rasul selalu saja mereka mendustakannya. Bahkan mereka dengan sengaja menjadikan diri mereka sebagai 'front' penentang setiap kebenaran yang dibawa oleh para Rasul.
Maka jelas bagi kita bahwasanya manusia terbahagi kepada dua kelompok yang terus bermusuhan sepanjang sejarah peradaban dan kehidupannya. Sebahagian mereka ada yang sangat tunduk dan patuh kepada setiap seruan dan ajaran yang dibawa para Nabi dan Rasul. Mereka senantiasa meyakini kebenaran ayat-ayat ilahiah yang ditilawahkan dan diajarkan para Rasul, tampil sebagai pembela kebenaran dan berjuang dengan segala pengorbanan demi tegaknya kalimat “laa ilaaha illallah” di persada dunia. Mereka itulah yang disebut “Hizbullah” (Partai Allah) oleh al-Quran.
Dan sebagian yang lain ada yang menjadi kelompok pendukung dan pembela kebatilan, kekufuran dan kemungkaran.
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka mengembaralah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-rasul)” (An-Nahlu - 36)
"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang telah melupakan (perintah-perintah) Allah, lalu Allah menjadikan mereka melupakan (amal-amal yang baik untuk menyelamatkan) diri mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik (derhaka)." (Al-Hasyr-19)
Dari beberapa ayat di atas, bahawasanya hizbus syaitan ini terus berada dalam kesesatan dan kebatilan. Mereka tak berhenti menebarkan kesesatan dan kebatilan ini dengan segala cara selama ada kesempatan. Mereka juga terus mempengaruhi manusia yang lain agar mau bersama-sama mereka untuk memperjuangkan keyakinannya dan mengusungnya dalam rangka kemaksiatan kepada Allah.
Misi dan strategi Hizbus Syaitan
Hizbus Syaitan tidak akan tinggal diam untuk mewujudkan keinginan dan impian-impiannya. Mereka senantiasa melangkah untuk menghimpun manusia-manusia yang mudah dipengaruhinya. Inilah beberapa langkah yang ditempuh oleh mereka;
Pertama, mereka berusaha keras mengeluarkan manusia dari cahaya Allah dan nilai-nilai keimanan.
“Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah:257).
Kedua, tazyiin (memandang bagus kemaksiatan). Mereka bersungguh-sungguh memesongkan persepsi pengikutnya sehinggalah kemaksiatan itu dipandang umpama keta’atan, melakukan kemungkaran sebagai hak asasi dan meyakini kemaksiatan sebagai media perenungan kurniaan Allah. Inilah fenomena yang terjadi dewasa ini, fenomena masyarakat didominasi oleh penyakit syahwat dan syubhat.
"Dan Kami adakan untuk mereka teman-teman rapat (dari jin dan manusia), lalu teman-teman itu memperhiaskan kepada mereka (fahaman-fahaman sesat) mengenai perkara-perkara dunia yang ada di hadapan mereka, serta perkara-perkara akhirat yang ada di belakang mereka dan (dengan sebab itu) tetaplah hukuman (azab) atas mereka bersama-sama dengan umat (yang sesat) dari jin dan manusia yang terdahulu daripada mereka. Sesungguhnya mereka semuanya adalah golongan yang rugi (bawaan hidupnya)." (Fusilat:25)
Ketiga, taswis (membisikkan kejahatan dan membangun keraguan dalam hati manusia). Golongan yang telah dijerumuskan setan ini selalu berusaha membangun keraguan di dalam hati manusia-manusia lain akan kebenaran Islam. Mereka selalu mengingkari ayat-ayat ilahiah dan tidak pernah menempuh jalan yang membawa petunjuk.
Allah berfirman; “Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” (An-Nas:4-6)
MENGENAL HIZBUS SYAITAN
Setiap kelompok memiliki ciri-ciri khusus yang menjadi karakter pembeza antara satu dengan yang lain. Sebagaimana Hizbullah memiliki ciri-ciri atau muwashafat yang berkaitan dengan nilai-nilai ketaqwaan dan kemuliaan, maka hizbus syaitan juga memiliki ciri-ciri tertentu sebagai berikut;
Sering melupai Allah (ghaflah).
Manusia dari golongan dan status apa saja apabila sudah dikuasai syaitan, niscaya ia akan lupa kepada Allah SWT. Dan pada akhirnya mereka akan mudah melakukan pelbagai perlanggaran dan menikmati hal-hal yang dilarang Islam. Cuba renungkan lagak 'pimpinan' dan 'masyarakat' yang saat hati dan perasaan mereka dikuasai setan.
Mengekori hawa nafsu
“Kemudian mereka digantikan oleh keturunan-keturunan yang mencuaikan sembahyang serta menurut hawa nafsu (dengan melakukan maksiat); maka mereka akan menghadapi azab (dalam Neraka).."(Maryam-59)
Menjauhi Al-Quran
“Aku akan memalingkan (hati) orang-orang yang sombong takbur di muka bumi dengan tiada alasan yang benar dari (memahami) ayat-ayatKu (yang menunjukkan kekuasaanKu); dan mereka (yang bersifat demikian) jika mereka melihat sebarang keterangan (bukti), mereka tidak beriman kepadanya dan jika mereka melihat jalan yang (membawa kepada) hidayat petunjuk, mereka tidak mengambilnya sebagai jalan yang dilalui dan sebaliknya jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus mengambilnya sebagai jalan yang dilalui. Yang demikian itu, kerana mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka sentiasa lalai daripadanya.” (Al-A'araf:146)
Dibawah pengaruh syaitan
“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang rugi.” (Al-Hasyr:19)
Berlindung kepada musuh-musuh Allah.
“Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah:257).
Semoga kita sentiasa teguh menentang golongan ini dan tegap menyertai hizbullah sepanjang kehidupan kita. Mereka (syaitan) akan hilang dan musnah, sementara hizbullah akan terus wujud dan memetik kemenangan sesuai janji Allah SWT.
Sumber : terrorist dapur
No comments:
Post a Comment