لَوْلاَ جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ * وَلَوْلاَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ}
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ *
“Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itu di sisi Allah adalah orang-orang yang dusta. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa adzab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. (Ingatlah) ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja, padahal di sisi Allah adalah besar."
(A-Nur: 13-14-15)
Di dalam firman Allah “pembicaraan kamu" bererti sejauhmana berita itu tersebar, tersiar, dan terkenal. Kebiasaannya perkara-perkara besar dan melibatkan figur besar tersebar dengan cepat dan memenuhi rumah, mulut, dan telinga (rakyat).
"Berita bohong" yang dimaksudkan ialah cerita tanpa riwayat, tanpa keterangan, dan tanpa keyakinan. Lalu berita penipuan tadi sampai kepada khalayak walaupun dianggap ringan tetapi besar disisi Allah. Seseorang yang disahkan berbohong akan disabitkan qazaf (menuduh berzina) dan pembohong layak dihukum.
"Dan orang-orang yang melemparkan tuduhan zina kepada
perempuan-perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka
tidak membawa empat orang saksi. Maka sebatlah mereka 80 kali sebat,
dan janganlah kamu terima persaksian mereka itu selama-lamanya kerana
mereka itu adalah orang yang fasiq".
perempuan-perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka
tidak membawa empat orang saksi. Maka sebatlah mereka 80 kali sebat,
dan janganlah kamu terima persaksian mereka itu selama-lamanya kerana
mereka itu adalah orang yang fasiq".
(Surah An- Nur ayat 4)
Islam memandang perbuatan zina (menuduh/dituduh) sebagai jenayah (kriminal) yang termasuk dalam hudud yang hukuman dan pengampunannya milik mutlak Allah SWT. Persoalan akhlak dan moral sangat diutamakan.
Karena Allah telah berfirman dalam surah An-Nur : 2
Dengan maksudnya : "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah disebabkan belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."
Islam turut menghalusi soal akhlak manusia. Sebarang tuduhan salah laku (zina dan seumpamanya) yang mengaibkan dan melibatkan maruah diklasifikasi sebagai pembohongan selagi tidak datang dengan saksi adil. Pembohong dan sekutu juga tidak selamat dunia akhirat.
No comments:
Post a Comment